Minggu, 22 Januari 2017

Pendidikan Jasmani

PENDIDIKAN JASMANI

Pengertian Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing dan membina kemampuan jasmaniah dan rohaniah serta kesehatan siswa dan lingkungan hidup agar tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu melaksanakan tugas dirinya sendiri dan pembangunan bangsa.



Batasan pendidikan jasmani yang ditetapkan oleh Unesco dalam International Charter of Psycologi Education of Sport, menurut Abdul kadir Ateng pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun seseorang anggota masyarakat yang melakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan pembentukan watak.

Menurut Rasjrop Pendidikan jasmani adalah suatu aspek dari pendidikan total, karena itu selalu berurusan dengan manusia secara integral. Pendidikan jasmani adalah pergaulan pedagogik dalam dunia gerak dan pengalaman jasmani. Sementara dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran disebutkan, bahwa pendidikan jasmani adalah suatu bagian dari pendidikan keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional, yang serasi, selaras, dan seimbang (Departemen pendidikan dan kebudayaan.

Pengertian Pendidikan Jasmani


Nixon and Cozens mendefinisikan pendikan jasmani sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dengan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut. Sedangkan Dauer dan Pangrazi menyimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap peserta didik.

Dengan demikian bisa disimpulkan, bahwa pendidikan jasmani adalh suatu proses pembelajaran (pendidikan) melalui aktivitas jasmani (gerak) yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif, setiap siswa/peserta didik.


Dengan pengertian yang sederhana, pendidikan jasmani bisa diartikan sebagai program pendidikan melalui gerak atau permainan dan olahraga. Dengan kata lain, bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanya sebagai medium atau alat untuk mendidik.


Fokus pendidikan jasmani adalah pada keterampilan peserta didik, bisa berupa keterampilan fisik, motorik,berpikir, memecahkan masalah dan bisa juga berupa keterampilan emosional dan sosial. Oleh karena itu pendidik harus memahami, bahwa proses dari pembelajaran dan mempelajari gerak dan olahraga lebih penting darpada hasil.

Sedangkan pengalaman belajar yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami, mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan yang aman, efektif, dan efisien . Dalam hal ini filosofi pendidikan gerak menekankan pada:
Partisipasi maksimum
Keberhasilan tiap peserta didik
Pemahaman gerak manusia
Pemahaman potensi diri peserta didik
Kreativitas
Pertumbuhan mandiri
Dalam uraian diatas, pendidikan jasmani harus berfokus kepada partisipasi peserta didik. Tanpa partisipasi aktif peserta didik, tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Keterlibatan dan partisipasi aktif peserta didik melalui aktivitas fisik yang diberikan pendidik adalah kunci utama penyelenggaran pembelajaran pendidikan jasmani.

Partisipasi aktif disini dimaksudkan sebagai suatu kondisi atau keadaan, dimana sebanyak mungkin siswa secara keseluruahan terlibat dalam berbagai aktivitas yang berkesinambungan atau pengalaman-pengalaman belajar yag direncanakan untuk peserta didik dan diberikan oleh pendidik).


Sumber : Stanley's Blog

0 komentar:

Posting Komentar